SMANMBA.SCH.ID (12/12/2024) - SMAN Modal Bangsa Arun berkesempatan menjadi tuan rumah dalam rangkaian kegiatan Sandiwara Keliling: From Local to Global yang diselenggarakan oleh Program Studi Seni Teater ISBI Aceh. Rombongan yang hadir terdiri dari jajaran dosen dan mahasiswa Prodi Seni Teater. Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan kembali sejarah Sandiwara Keliling yang sempat hilang dari romantisme masyarakat Aceh sekaligus membangun jejaring seni di kalangan pelajar dan praktisi seni.
Selama kunjungan, dua pertunjukan teater dipentaskan. Pertunjukan pertama, "Aneuk Kaoy", adalah kolaborasi antara siswa SMKN 1 Cot Girek Aceh Utara dengan mahasiswa Prodi Seni Teater angkatan 2024. Drama ini mengisahkan kehidupan seorang wanita yang diabaikan kecerdasan dan kebaikannya, hingga terisolasi oleh stigma sosial yang tersemat padanya. Naskah karya Cut Armalia ini diperankan oleh Dian dengan penggarapan sutradara Cut Armalia dan Sirajul Munir, serta diiringi musik dari Junaidi Hasballah dan tim mahasiswa.
Pertunjukan kedua, "Hikayat Sepatu",
dibawakan oleh dosen Prodi Seni Teater, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn..
Monolog ini mengangkat filosofi sepatu sebagai simbol kehidupan modern yang
sering kali melebihi hakikatnya. Dengan gaya narasi yang mendalam,
Afifuddin mengajak penonton merefleksikan bagaimana sepatu telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan, bahkan kadang menindas dalam kehidupan manusia.
Selain menyuguhkan hiburan, kunjungan ini juga menjadi ajang promosi untuk rencana program Seni Teater 2025, yaitu Folklore Festival Internasional. Program ini akan melibatkan pelajar, seniman, dan masyarakat Aceh, serta mempererat hubungan antara Prodi Seni Teater ISBI Aceh dan Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe melalui penandatanganan MoU Implementation Arrangements.
Guru seni SMAN Modal Bangsa Arun, Alfonso O. Osman, S.Pd., memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
"Kegiatan ini sangat inspiratif dan memberikan pengalaman berharga bagi siswa kami. Melalui seni teater, siswa tidak hanya diajak untuk berpikir kreatif, tetapi juga memahami budaya dan nilai-nilai sosial yang diangkat. Kami berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut ke depannya," ujar Alfonso.
Rangkaian kegiatan ini juga merupakan langkah awal bagi ISBI Aceh untuk memperluas jejaring dengan sekolah-sekolah di Aceh. Setelah SMAN Modal Bangsa Arun, kunjungan berikutnya dijadwalkan ke SMAN 1 Kota Langsa.
Dengan pertunjukan yang penuh makna dan dukungan dari berbagai pihak, Sandiwara Keliling: From Local to Global menjadi tonggak penting dalam menghidupkan kembali seni teater di tengah masyarakat Aceh, khususnya di kalangan generasi muda.
