Pelatihan Jurnalistik dan Sinematografi di SMAN Modal Bangsa Arun
- Nov 17, 2022
- /
- Warta
- /
- Nanta Es
- 334
SMAN Modal Bangsa Arun mengadakan Pelatihan Jurnalistik dan Sinematografi Tingkat Dasar selama dua hari yang diikuti oleh siswa kelas X dan XI. Acara bertajuk “Produktif Menulis, Kreatif Berkarya” menghadirkan dua narasumber yaitu Ayi Jufridar, SE, MSN sebagai pemateri jurnalistik dan Ahmad Al Bastin S. I. Kom untuk sinematografi. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, dimulai Selasa-Rabu, tanggal 15-16 November 2022.
Dalam sambutannya, Nurasmah, S. Pd, M. Pd menegaskan pentingnya memiliki kemampuan menulis dan menyesuaikan diri dengan zaman di era serba digital. “Buta aksara pada hari ini bukan lagi tentang mereka yang tidak bisa baca tulis, tetapi adalah yang tidak mampu mengikuti perkembangan informasi dan menguasai teknologi,” tegas Kepala Sekolah di hadapan peserta yang hadir.
Nurasmah kemudian melanjutkan bahwa kegiatan pelatihan diselenggarakan selain untuk menampung minat dan bakat siswa, juga bertujuan mendorong lahirnya produktivitas dan kreativitas dari siswa. “Harus ada tindak lanjut berupa karya yang dihasilkan, jangan sampai pelatihan ini berlalu begitu saja,” lanjutnya.
Senada dengan Kepala Sekolah, Ayi Jufridar menyampaikan bahwa menulis adalah bagian dari kegiatan berfikir. Ia mengutip ungkapan dalam Bahasa Latin, “Vox audita perit, litera scripta manet” yang berarti apa yang diucapkan akan hilang, tetapi yang ditulis (adalah) abadi. Kepada siswa kemudian diperlihatkan slide Pramoedya Ananta Toer dan kata-kata yang pernah diucapkannya, “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan ditelan sejarah.”
Selama kegiatan berlangsung, siswa dibagi menjadi dua kelompok (jurnalistik dan sinematografi) sesuai dengan pilihan mereka masing-masing. Pembagian kelompok dilakukan agar acara pelatihan bisa berjalan lancar dan fokus pada materi yang diajarkan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia, Mustikasari, S. Pd. “Jadi tidak ada alasan untuk tidak hadir, tidak belajar, tidak suka materinya, soalnya kan kelompoknya kan pilih sendiri,” ungkapnya.
Hasil belajar dua hari ini, menurut Mustika, rencananya akan di-publish di website dan dipromosikan juga di media sosial sekolah. Saat ini sedang dilakukan pengumpulan karya dan foto diri siswanya. “Ditunggu saja ya dalam beberapa hari ini, karya-karya mereka kritis, unik, dan menarik,” pungkas guru yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia.