Dua siswa SMAN Modal Bangsa Arun terpilih menjadi finalis Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) Tahun 2023 cabang Jurnalistik. Keputusan tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bernomor 1528/J7.1/PN.00/2023.
FeLSI merupakan kegiatan tahunan yang terdiri dari tiga mata lomba, yaitu jurnalistik, fotografi, dan cerpen. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional melalui Badan Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) unntuk tahun ini bertema âMerdeka Berprestasi, Talenta Seni Menginspirasi: Pelajar Pancasila, Dari Resiliensi Meraih Mimpiâ.
Adapun siswa SMAN Modal Bangsa Arun yang menjadi finalis adalah Hamzah Arfah (Hamzah) dan Teuku Daniel Arfan (Daniel). Keduanya saat ini duduk di kelas XI dan mengikuti FeLSI cabang Jurnalistik. Sebagai finalis, mereka berhak mengikuti babak final yang akan dilakukan secara luring di Jakarta.
Foto : (Kiri) Teuku Daniel Arfan dan Hamzah Arfah
Hamzah mengambil judul âSeni Tas Aceh dan Kisah Inspiratif Pembuatnyaâ. Judul tersebut didapat saat kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Kearifan Lokal. Wawancara dan pengumpulan data berlangsung saat kegiatan. Untuk melengkapi data yang ada, dirinya juga membaca berbagai literatur dan berkonsultasi dengan pemangku kebijakan daerah.
Sedangkan Daniel mengangkat cerita tentang Canang Ceureukeh, salah satu alat musik tradisional Aceh yang terancam hilang. Untuk mendukung kisahnya, Daniel dibantu beberapa guru dan rekannya mengunjungi pengrajin Canang di Simpang Keramat, Aceh Utara. Dari perjalanan tersebut, kemudian membaca jurnal, dan wawancara narasumber barulah disusun tulisan berjudul "Canang Ceureukeh Dalam LintasÂWaktu".
Bisa ikut serta dalam kegiatan jurnalistik memberi pengalaman tersendiri bagi keduanya. Ada rasa senang saat mengetahui terpilih sebagai 25 finalis nasional. âPastinya senang, karena terus terang aja gak nyangka akan bisa sejauh ini (sampai ke final),â ungkap Hamzah. Dirinya juga menyadari perlu belajar lagi untuk berkompetisi di tingkat nasional.
Senada dengan Hamzah, menurut Daniel salah satu yang penting adalah untuk tidak lupa menjaga kearifan lokal yang ada di sekitar kita. âAda banyak kearifan dan seni di sekitar kita yang bagus, tapi berlalu begitu saja. Mudah-mudahan kita bisa lebih memperhatikan dan terus menjaganya,â tutur Daniel.
Nurasmah, S. Pd., M. Pd., selaku Kepala Sekolah mengungkapkan rasa bangga atas lolosnya Hamzah dan Daniel ke nasional. âJangan lupa untuk mempersiapkan diri, belajar terus supaya saat di Jakarta nanti bisa memberikan yang terbaik,â pungkasnya.