Kegiatan memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) di SMAN Modal Bangsa Arun disemarakkan dengan menanam pohon di lingkungan sekolah dan asrama. Pada peringatan kali ini, turut hadir Field Manager PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Setyadi yang didampingi ibu, selaku perwakilan dari perusahaan. Keduanya berhadir dan ikut menyumbang serta menanam pohon memeriahkan Hardikda yang diperingati setiap tahun pada tanggal 2 September.
Acara peringatan diawali dengan apel pagi pada pukul 07.30, yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Pengawas, Guru dan Tendik, Ketua Komite, dan para siswa. Bertindak sebagai pembina adalah Nurasmah, S. Pd., M. Pd., selaku Kepala Sekolah. Dalam amanatnya, dirinya menekankan pentingnya menanam pohon sebagai bagian dari menjaga bumi. âOrang-orang yang menebang pohon secara tidak bertanggung jawab adalah perbuatan merusak. Kita jaga diri kita agar tidak termasuk kelompok seperti itu,â ungkapnya kepada peserta apel Hardikda.
Adapun jumlah yang ditanam adalah 84 pohon berasal dari siswa, terdiri dari matoa 6, jeruk 4, jambu jamaika 4, dan bambu 70. PT PHE menyumbangkan 120 pohon, yaitu jambu jamaika 20, kelapa hibrida 50, dan mangga 50.
Raidani, S. Pd selaku Ketua Panitia kegiatan menyampaikan bahwa menanam pohon adalah bagian dari penghijauan lingkungan sekolah. âSelain itu, kita ingin menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan. Janganlah sampai kita suka memetik, tapi malas menanam,â ungkapnya.
Setiap siswa kemudian dibagi kelompok berdasarkan kelasnya, dan setiap kelas sudah disediakan lokasi untuk menanam. Dipimpin oleh wali kelas masing-masing, para siswa menuju ke area yang menjadi tanggung jawab mereka. Sebagian ada di sekolah, selebihnya di lingkungan asrama. Proses menanam diawali dengan doa agar tanaman yang tumbuh bisa menjadi berkah dan rahmat bagi yang tinggal di sekitar.
Kegiatan menanam pohon memperingati Hardikda 2023 adalah bagian dari program menanam sejuta pohon yang digagas Dinas Pendidikan Aceh. Acara yang dimulai secara simbolik setelah apel Hardikda di Tugu Darussalam Banda Aceh, diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh dan SMA/SMK dan SLB wilayah tersebut. Tujuannya adalah sebagai pendidikan lingkungan untuk mencegah dampak negatif perubahan iklim serta menjaga keseimbangan ekosistem.